Sunday, November 30, 2014

Sekilas tentang Pasar Seni ITB 2014

Hai :) Kembali lagi bersama saya.

Kali ini, post tentang Pasar Seni ITB 2014, maaf ya bagi pembaca yang mungkin berasal dari luar
Indonesia (yakin banget?) kalian harus men-translate page ini. Dikarenakan, bahasa Inggris jauh dari
sempurna, jadi, lebih baik ditulis dalam bahasa ibu saya sendiri. Bahasa Indonesia.





Pasar Seni ITB dimulai dan hanya 1 hari pada tanggal 23 November 2014. Saya berpikir, dengan dekor
yang begitu sukses, meriah, bagus, detail dan tidak dikerjakan dalam semalam itu, bisa-bisanya
hanya diadakan dalam 1 hari? Ketika saya membahas ini kepada partner jurnalis saya, dia hanya
berkata : "Lagipula, kemungkinan besar, kalau 2 hari, hari ke 2 gak bakalan sepenuh ini." Dan saya
hanya mengangguk mengiyakan. Ya, saya ditugaskan kesana sebagai jurnalis dari majalah Seni &
Desain, Masterpiece-Universitas Multimedia Nusantara.




Begitu tiba, disambut dengan 3/4 pilar yang dihasilkan dari balok-balok kayu garapan Gebrang Wudi.
Kemudian, pameran-pameran kecil di luarnya, yang saya tangkap ada gambar bapak Jokowi yang
menarik perhatian. Masuk ke dalamnya, ada begitu banyak sekali karya-karya yang dipajang, dalam
berbagai warna dan bentuk. Salah satunya yang paling mengesankan saya adalah instalasi T-Rex
yang dibuat dari seng berkarat yang menjulang setinggi kuranglebih 5 meter dan ADA YANG
MEMBELINYA!




Sekitar kurang lebih 5 galeri, 12 wahana permainan, 373 stand pop up store, 9 performance, dan lebih
dari 50 seniman. Pasar Seni ITB 2014 sendiri membuat aplikasi khusus yang dapat didownload bagi
para pengguna Android dan iOS yaitu MATA-MATA di dalamnya ada Augmented Reality juga.
Sungguh mengesankan! Bapak Ridwan Kamil juga turut hadir dalam Pasar Seni ITB 2014 kali ini.

Acara dibuka dengan tarian kontemporer tentang "Aku, Kita, Semesta" sebagai TEMA BESAR
dalam Pasar Seni ITB 2014 kali ini. Melihat ke-individualitasan manusia dalam mengorek hasil kerja
keras alam tanpa mau balas mengurusnya.






Semakin siang semakin ramai pengunjung dan semakin sulit jalan. Sungguh ramai Pasar Seni ITB,
Karena saya baru tahu bahwa acara ini diadakan tiap 4 tahun sekali. Betapa berharganya untuk di-
lewatkan bukan? Siapapun, dari kalangan manapun, boleh masuk dan melihat-lihat luasnya kampus
ternama di Indonesia ini dalam balutan karya-karya kontemporer dan modern.









Jadi, apakah gebrakan baru dalam seni di Pasar Seni ITB 2018? Hanya Tuhan yang tahu :')

*PS: maaf jika post ini berantakan. Karena kan, bukan untuk formalitas, jadi ya saya tulis begini.
dan fotonya kurang memuaskan, karena ramai, dan sempat hujan, dan saya harus pulang cepat,
saya jadi kurang tertarik untuk kembali berdesakkan dengan manusia-manusia lain. #jurnalismacamapa.


Terimakasih Tuhan dan Masterpiece Magz atas kesempatan yang diberikan untuk mengunjungi ITB dalam 20 tahun
hidup saya :) HAHAHAH.


Ini team kami-Masterpiece Magz



xoxo,
Janice

0 comments:

Post a Comment

I always enjoy reading & replying your comments!

XOXO,
Janangelical

Pageviews

Janice Angelica Liando. Powered by Blogger.